Emas Berkilau Terkatrol Depresiasi Dolar, Fokus Tertuju ke Pertemuan The Fed
Tuesday, April 30, 2024       03:45 WIB

Ipotnews - Harga emas menguat, Senin, dibantu oleh melemahnya dolar, karena fokus beralih ke pertemuan kebijakan Federal Reserve dan data non-farm payrolls Amerika yang akan dirilis minggu ini sebagai isyarat mengenai lintasan suku bunga bank sentral.
Harga emas di pasar spot naik 0,2% menjadi USD2.342,41 per ons, sementara emas berjangka Amerika Serikat ditutup 0,4% lebih tinggi menjadi USD2.357,7, demikian laporan  Reuters,  Senin (29/4) atau Selasa (30/4) dini hari WIB.
Indeks Dolar (Indeks DXY) tergelincir 0,3% terhadap sekeranjang pesaingnya, membuat emas lebih menarik bagi pemegang mata uang lainnya.
"Pelaku pasar emas pada dasarnya menunggu laporan non-farm payrolls pada Jumat ini. Pasar memperhitungkan gagasan bahwa the Fed tidak boleh terburu-buru menurunkan suku bunga, mengingat tanda-tanda inflasi yang tinggi dan pertumbuhan yang tangguh," kata Daniel Ghali, analis TD Securities.
Laporan inflasi harga konsumen Maret yang lebih tinggi dari perkiraan, dirilis awal bulan ini, mendorong trader untuk mengurangi ekspektasi penurunan suku bunga oleh Federal Reserve.
Pertemuan kebijakan dua hari the Fed dimulai 30 April. Bank sentral AS itu diperkirakan mempertahankan suku bunga acuan tetap stabil di 5,25% hingga 5,5% pada akhir pertemuan Rabu, menurut FedWatch Tool CME Group. Suku bunga yang lebih tinggi mengurangi daya tarik untuk memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil.
Data non-farm payrolls AS juga akan diawasi secara ketat untuk mendapatkan kejelasan mengenai proyeksi penurunan suku bunga the Fed.
Emas merosot 2,2% minggu lalu, di tengah meredanya ketegangan di Timur Tengah dan memudarnya ekspektasi penurunan suku bunga AS lebih dini pada tahun ini.
Sementara itu, analis menaikkan ekspektasi harga emas 2024 mereka, memperkirakan meningkatnya ketegangan geopolitik akan membujuk investor untuk mencari perlindungan pada aset safe-haven tersebut dan selanjutnya memacu harga untuk mencapai rekor tertinggi, menurut jajak pendapat  Reuters. 
Perak di pasar spot naik 0,5% menjadi USD27,30 per ons. Logam tersebut anjlok 5,2% pekan lalu sebelum menemukan dukungan sisi beli di bawah angka USD27, kata Frank Watson, analis Kinesis Money.
Spot platinum melambung 3,9% menjadi USD949,71 per ons, sementara paladium melesat 2,5% menjadi USD977,75. (ef)

Sumber : Admin

powered by: IPOTNEWS.COM